Senin, 28 September 2020

Jurnal Pertama Kelas Bunda Produktif

 


Bismillahirrohmanirrohim

Memulai tahap selanjutnya di perkuliahan Institut Ibu Profesional, yaitu Tahap Bunda Produktif. Ada banyak kejutan disini, seperti biasanya selalu ada hal kreatif yang berbeda dari sebelumnya. 


Tahap registrasi menjadi penduduk Bumi Hexagon ditandai dengan mendapat nomer ID card dan bandage komitmen. Selanjutnya masing-masing Hexagonia mendapat satu petak tanah untuk membangun rumah impiannya.


Namanya juga Bumi Hexagonia, petak tanah yang dibagikan pun bentuknya hexagon atau sisi enam. Bentuk ini mengingatkan saya akan bentuk rumah lebah yang manis madunya (hemmmm) juga dengan rumus-rumus kimia jaman sekolah dulu yang selalu bikin penasaran dan pusing-pusing πŸ˜…


Punya rumah impian itu bisa memenuhi benak dan alam fikir, namun ternyata mendesainya menjadi nyata butuh proses panjang dan tidak mudah. Pertama harus menetukan mau mendesain menggunakan apa, banyak pilihan. Saya memilih menggunakan aplikasi yang bisa diakses lewat web, karena hape sudah tak punya space buat aplikasi baru dan pilihan saya jatuh di 5 planner.id.


Mendesain rumah butuh waktu seharian πŸ˜€ karena belum berpengalaman dengan aplikasi jadi masih trial 'n trial. Alhamdulillah jadi, dan tara...inilah "hexahouse" saya. 


Dari petak tanah yang dibagi, tidak semua menjadi bangunan. Masih ada halaman depan dan samping yang tersisa. Di halaman depan saya menanam pohon sebagai perindang rumah. Dibawahnya ada kursi yang bisa digunakan untuk bersantai atau bertemu dengan teman atau tetangga. Pemandangan hijau membuat saya lebih terasa segar dan nyaman. Selain pohon, halaman samping juga masih ada dan ditanami berbagai sayuran. Mandiri pangan, itu yang menjadi harapan saya sejak lama. Pun jika mau masak tinggal petik di halaman akan menaikkan kadar bahagia. Selain tanaman ada juga kolam (walau bentuknya ga jelas) yang berisi ikan. Mau gambar kandang ayam, tapi ga ada aplikasinya. Kebutuhan pangan bisa tercukupi dari kebun. Dari halaman bisa membahagiakan dan berbagi.


Masuk ke dalam rumah, saya tidak suka ruangan yang sumpek jadi kamar tamu dibuat luas dan banyak jendelanya agar sirkulasi udara bisa lancar. Ada yang bilang dapurnya kok di depan, saya emang seneng masak nanti yang datang saya ajak masak-masak adan makan😊 (efek dari kecil memang seneng maem bareng-bareng).


Ruang tamu ada rak bukunya, harapannya ada perpustakaan kecil sehingga bisa membantu teman atau anak-anak agar punya kecintaan membaca. TV sebenarnya ga begitu suka nonton, namun tantangan saat ini harus update ilmu juga agar anak-anak nanti dapat tontonan yang bergizi. Kamar tidur cukup untuk istirahat, dan kamar mandi yang mudah diakses (mudah dijangkau dan ditemukan). 


Entah dari kapan saya senang menerima tamu, senang bisa nambah keluarga baru, senang bisa menjamu. Walau semenjak punya kontrakan jarang sekali punya tamu, karena memang juga belum strategis tempatnya. Rumah ini harapannya bisa membuat nyaman siapapun yang singgah di dalamnya, Aamiiin.



Berikut adalah link aplikasi yang saya pakai.

https://planner5d.com/view/?key=7ec3f626102126bd7b0d292575f8f474

Jumat, 11 September 2020

Tentang Rasa

Perjuangan tak pernah ada yang sia-sia. Selalu ada hikmah dibaliknya. Saat mungkin kita merasa bahwa rezeki Allah itu hanya tentang dunia, ternyata bukan. Rezeki Allah lebih luas dari yang kita sangka. Dipertemukan dengan orang-orang baik juga rezeki, nasihat dan semangat juga rezeki. Sehat pun tak luput dari nikmatNya.

Jangan pernah lelah untuk bersyukur, apapun takdir dariNya. Ketidaktahuan kita akan rahasiaNya jadikan sebagai penyemangat untuk lebih taat dan taat lagi padaNya. KuasaNya tak tertandingi. Bahkan disaat sekarang ini, kamu bisa lihat lebih terang lagi bukti atas kuasaNya. Hanya didatangkan makhluk kecil bernama virus corona, semua sudah kalang kabut. 

Sekarang, sadarkah kita akan KuasaNya? Semoga hati-hati ini selalu ingat untuk kembali padaNya, Aamiiin.


(Gambar diambil dari IGnya Mb Dhira)