Senin, 23 Desember 2019

Jurnal Kedua Kelas Telur-Telur

Materi kedua ini kita diajak belajar bagaimana caranya belajar. Setelah menentukan aktifititas apa saja yang suka dan bisa, selanjutnya keterampilan apa saja yang dibutuhkan untuk menguatkan aktifitas tersebut.

Ini dia 4 kuadrant yang harus ditentukan isinya. Memasuki awal pembelajaran sudah merasa harus ada yang diperbaiki di jurnal pertama. Aktifitas berbagi saya tambahi dengan berbagi dan melayani.

Dilanjutkan dengan menentukan keterampilan di 4 kuadran.

Penting dan tidak mendesak.
@Komunikasi efektif
@belajar parenting

Tidak penting dan tidak mendesak
@managemen gadged

Penting dan mendesak
@managemen waktu
@belajar seputar kehamilan
@belajar skd dan skb

Tidak penting dan mendesak
@melatih membaca efektif

Dan telur-telur merah yang lahir adalah melatih diri untuk belajar managemen waktu, belajar seputar kehamilan serta belajar skd dan skb.


#janganlupabahagia
#jurnalminggu2
#materi2
#kelastelur
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Senin, 16 Desember 2019

Jurnal Pertama Kelas Telur-Telur

Kuliah di Ibu Profesional selalu ada keseruan dan hal baru yang diberikan. Akhir tahun ini menjadi awal pijakan langkahnya. Hampir-hampir tidak terangkut, disebabkan tidak update wa grup. Perpindahan ke facebook tahap pertama saya ketinggalan informasi. Alhamdulillah masih bisa terangkut ditahap selanjutnya.

Facebook, terasa masih belum familiar menggunakannya. Masih banyak oon nya 😷. Perkuliahan hari pertama menjadi momok, karena mau koneksikan internet laptop belum bisa dari sore. Lewat hape sudah tak kuat dowload aplikasi fb. Di penghujung waktu akhirnya bisa juga tersambungkan, tapi ternyata suaranya parah ga bisa jelas terdengar. Lupa kalau ternyata speakernya memang rusak. Dan berakhir dengan batre hp yg habis 😢😢😢.

Bersih-bersih pun dimulai, keluar dari beberapa grup wa yang sudah tidak aktif, mendelete chating yang sudah tidak diperlukan. Alhamdulillah fb sudah bisa dipasang. Dan inilah tugas pertama di Kelas Telur-Telur.




Beragam aktifitas yang dilakukan dikelompokkan menjadi 4 kuadran. Ini pernah dikerjakan di kelas matrikulasi kalau tidak salah. Tapi sudah lupa apa saja yang dulu ditulis. Sekarang bikin baru lagi saja 😀. 
Memasuki kelas Bunda Cekatan, bagi saya adalah awal belajar menjadi Bunda sebenarnya. Di posisi sekarang memang berbeda dari kelas sebelumnya, karena Alhamdulillah sekarang sudah menjadi istri. Menjadi Bunda kita harus bisa bahagia, agar anggota keluarga yang lain pun bahagia. Walau sudah belajar dan punya bekal ilmu, ternyata ketika praktek pun masih banyak kurangnya. Aktifitas yang saya tidak suka tapi bisa seperti mencuci menjadi tantangan yang sulit saya takhlukkan di awal pernikahan. Masalahnya dari biasanya yang tak pernah gonta-ganti baju, berubah menjadi sering sehingga banyak tumpukan baju kotor. Hectic lah dibuatnya, tapi semakin kesini sudah terkendali karena suami ikut membantu. 
Aktifitas tidak suka dan tidak bisa selfie 🤔🤔🤔. 
Aktifitas suka tapi tidak bisa memasak. Seneng bikin bekal, namun kadang hasilnya ga sesuai ekspektasi. Sebelum menikah sudah bilang sama suami kalau tidak bisa masak, dengan ringan dijawab banyak yang jualan masakan. Kenyataannya milih masak sendiri daripada jajan. Suami termasuk pinter dalam hal masak memasak. Jadi malah saya yang diajari cara masaknya. Bisa kenal berbagai ikan dan tips masak malah dari suami😉. Walau rasanya masih kurang sana sini, tapi suami selalu mendukung 😙😙😙.
Aktifitas yang bisa dan suka. Kadang masih bingung dengan diri sendiri, tapi mencoba menuliskan disini. Rebahan, hal yang paling menyenangkan karena bisa mengusir penat dan disambi main hape atau baca buku. Pernah suatu waktu temen ngomong, "kamu itu kalau sehari aja dikamar bisa betah ga kaya aku yang ga bisa diem". Dan itu memang terbukti 😅.
Kedua seneng ngumpul-ngumpulin atau disebut bakat input di Talent Maping. Semua dikumpulin, ya makanan, kardus bekas, buku, bahkan sampah wa pun dikumpulin 🙊 jadinya memori hape bener-bener penuh. Dan ternyata suami punya bakat bersih-bersih. Jadi kalau kulkas sudah penuh makanan yang tidak layak maka suamilah yang akan beresin dan buang semuanya. Kalau hape sampahnya bukan dibuang tapi disimpan di flash disk. Ini yang menjadi tamparan ketika dapat pelatihan 5R. Karena kebiasaan input yang dibawa ditempat kerja, jadi banyak kertas bekas yang masih disimpan. Setelah dapat pelatihan, mulai mengurangi kebiasaan input di kantor. 
Ketiga membaca. Seneng membaca dari sekolah dasar, padahal bisa membaca termasuk lambat dibanding teman yang lain. Dulu sering baca komik, novel, cerita. Semenjak menikah berkurang jatah baca bukunya, jadi banyak ga sempetnya baca buku karena kalah dengan hape. Dulu ga ada sinyal, jadi hape diabaikan. Sekarang godaan hape jadi yang dibaca hapenya.
Keempat nonton. Seneng nonton film, jaman kecil pernah dilarang nonton tv sampai dibelain pergi ke rumah simbah malem-malem buat nonton film india. Pernah juga sampai begadang buat nonton drama korea 😊😊😊. Sekarang senengnya liat film-film atau cuplikan film pendek yang bisa diambil hikmahnya.
Kelima seneng berbagi dan melayani. Seneng kalau liat orang bisa lebih tahu. Moment berkunjung ke orang tua pun jadi ajang berbagi cerita yang terlalui. Kalau punya sesuatupun lebih seneng dimaem rame-rame. Jadi ingat ketika masih balita, sampai harus dicarikan temen buat sekedar makan. Ga mau makan kalau tidak ada temen e.
Berbagi dan melayani ini erat hubungannya dengan aktifitas saya sehari-hari di ranah publik. Empat tahun terakhir ini masih betah saja di ranah publik, walau dengan haru birunya tantangan yang ada namun menjadi hal yang selalu dirindukan.

Mungkin itu sedikit yang bisa ditulis. Semoga ada hikmahnya 😊😊😊.


#janganlupabahagia
#jurnalminggu1
#materi1
#kelastelur
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional